Buku ini berisi kumpulan cerita-cerita rakyat daerah Bali karya I Nengah Tinggen
Penulisan buku ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya literasi yaitu budaya membaca dan menulis di kangan siswa-siswi, baik pada jenjang pendidikan dasar sampai dengan menengah atas maupun masyarakat umum. Isi buku menceritakan tentang Goa Raksasa.
Buku ini merupakan alihaksara dan alihbahasa dari geguritan Udiatmika Carita, salah satu geguritan bertema panji dan berbahasa Bali kepara bercampur dengan bahasa Bali Tengahan dan Jawa Kuna. Di dalamnya terdapat ajaran hidup dan kehidupan manusia berdasarkan ajaran agama hindu, kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa, serta sikap hidup dalam masyarakat.
Buku ini berisi sinopsis, transkripsi, dan terjemahan. Cerita terdidri dari 764 bait, yang dibangun oleh delapan tembang seperti tembang-tembang Sinom, Durma, Ginada, Dandang, Semarandana, Basur, Ginanti, dan Pangkur.
Buku ini berisi silsilah leluhur para ksatria Tamanbali dan merupakan babad lahirnya nama Bangli. Timbulnya nama Bangli adalah hasil kutukan Sang Anom yang lahir sebagai anugrah Dewa Wisnu. Nama Bangli beasal dari nama hutan, yaitu hutan Jarakbang yang dikutuk oleh Sang Anom karena seorang yang ditanyainya menjawab pertanyaan Sang Anom dengan acuh tak acuh.
Buku ini berisi transliterasi dan terjemahan dari Babad Pasek kayu Selem yang berbahasa Bali Tengahan bercampur bahasa sansekerta. Dalam babad ini diuraikan cikal bakal keluarga Pasek Kayu Selem yang termasuk golongan keluarga wesya / sudra di bali.
Buku ini merupakan hasil alihaksara dan alihbahasa dari geguritan Pisaca yang berbahasa Bali kepra bercampur dengan bahasa jawa kuno. Di dalamnya memuat ajaran-ajaran tentang kebenaran serta sikap hidup dan tindakan yang baik yang harus dilakukan oleh seorang raja sebagai pengayom masyarakat.
Menceritakan kisah lima pemuda dari Bali. Mereka sangat rajin, semua tugas dan kewajiban mereka kerjakan semua. Pada akhir cerita ketua kelompok itu yakni I Ketutu Bagus menemukan saudara kembarnya.
Buku ini berisi cerita pedalangan berbahasa Bali.
Buku itu menceritakan seorang pemuda tampan, bernama Kundangdya yang akan dijodohkan seorang gadis pilihan ibunya. Pemuda tersebut menolak, namun setelah mengetahui si gadis tersebut menikah dengan orang lain dan ternyata raut mukanya sangat cantik, maka pemuda itu berusaha merebut ketika suaminya pergi. Ketika suaminya tahu istrinya selingkuh, maka Kundangdya dan istrinya dibunuh.