Buku ini berisi kumpulan tulisan karya Umar Kayam, antara lain, mengenai seni tradisional, teater, dan lain-lain yang dalam kaitannya dengan modernisasi Indonesia.
Buku itu berisi uraian mengenai kehidupan wayang kulit sekitar tahun 1993--1995, yang mencakupi antara lain bayang-bayang pakem dalam berbagai gaya, tatanan yang memudar, profil dalang, dan lain sebagainya.
Buku ini merupakan laporan hasil penelitian mengenai suatu komunitas yang dihuni para pelukis dan perajin perak/emas di desa Kamasan, Pulau Bali.
Penelitian itu berisi uraian tentang sumber kebudayaan serta partisipasi masyarakat di Indonesia, dalam hal ini sebagai permulaan dan percobaan pertama dipilih kecamatan Wonosari di Kabupaten Gunung Kidul, DIY.
Berisi pidato pengukuhan Prof. Dr. Umar Kayam sebagai guru besar pada Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada
Buku ini berisi kumpulan karya Umar Kayam tentang masalah-masalah hangat di masyarakat kita, digarap dengan bahasa yang hidup serta nuansa humor dan kritik sosial yang pas, sehingga menjadi bacaan yang segar.
Dengan membaca buku ini, masalah kehidupan/persoalan kemasyarakatan, yang merupakan persoalan kita sehari-hari seakan hadir di depan mata kita. Apalagi Umar kayam menyajikannya dengan gaya seloroh sehimgga bacaan ini terasa ringan dan segar.""
Sri Sumarah dan Bawuk berisi dua roman pendek. Sri Sumarah mengisahkan sikap jiwa seorang Jawa yang tumbuh dalam lingkungan kebudayaan Jawa, menghadapi berbagai perubahan zaman, dengan alam pikiran kejawaannya.