Pentas wayang harus ditangkap, melalui tokoh-tokohnya, sebagai yang sedang memperlihatkan berbagai karakter dan moralitas atau kewajibannya sebagai manusia dalam pentasnya di dunia ini. Dengan tema tulisan diharapkan, para dalang, pekerja wayang yang lain dan para pendemen mendapatkan kekayaan atau tambahan wacana bahwa wayang itu sungguh-sungguh merupakan bayangan-bayangan manusia.
Buku ini berisi primbon dalam naskah kuno.
Mengapa emotional intelligence lebih penting daripada IQ
buku ini merupakan penelusuran yang digali dari berbagai catatan kuno belanda yang sangat langka mengenai dunia mistik orang Jawa yang berkembang sebelum Perang Dunia Kedua
Dalam buku itu diuraikan kosmologi Jawa dalam bingkai simbolisme pewayangan, yaitu semar yang menjelma Sang Hyang Ismoyo, seorang dewa yang menjaga keselarasan alam dengan menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan.
Dalam buku itu digali butir-butir kearifan lokal mengenai pandangan hidup kejawen, pemikiran kefilsafatan Jawa, Ngudi Kawruh kasampurnan, sastra dan filsafat Jawa, dan lain-lain.
Dibahas persoalan-persoalan mendasar kacuaneutika, yang difokuskan pada empat pemikir, yaitu Schleirmacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer.
Dalam buku itu dikupas wujud akulturasi budaya yang digagas oleh Yasadipura II dalam Serat Sasana Sunu untuk menyinergikan ajaran Islam yang berdasarkan tauhid dengan tradisi Jawa Keraton yang banyak bernuansa klenik. Buku tersebut berasal dari karya disertasi yang mengangkat pokok kajian tentang masalah etika kehidupan yang dirumuskan dalam konsep budi luhur dan tata krama atau adab sop…
Berisi tentang primbon Jawa.