Mendeskripsikan kehadiran frase preposisional bahasa Jawa, dan tipe konstituen serta hubungan makna frase preposisioal. Kehadiran frase preposisional pada suatu kalimat dibedakan menjadi dua, yaitu wajib dan manasuka. Wajib diisyaratkan oleh watak verba pengisi predikat, sedangkan secara manasuka tidak diisyaratkan oleh watak verba pengisi predikat pada kalimat yang bersangkutan.
Dalam penelitian itu dideskripsikan beberapa hal, yaitu, struktur pesan yang membangun esai, kekhasan struktur frasa dan kalimat pada esai, satuan lingual kata, pengembangan paragraf dalam laras esai, dan sudut pandang penulisan pada laras esai.
Ada dua frasa preposisional yakni frasa preposisional wajib dan manasuka. Frasa preposisional harus ada dalam kalimat jika tidak kalimat menjadi tidak gramatikal, sedang frasa preposisional manasuka tidak harus ada dalam kalimat karena hal tersebut tidak mempengaruhi makna kalimat.
Dalam penelitian ini dideskripsikan pengertian frasa nominal dalam bahasa Jawa, frasa nominal berdasarkan unsur intinya, jumlah unsur yang membangunnya, serta struktur fungsional dan kategorial frasa nominal.
Karya hasil pemantauan penggunaan Bahasa Indonesia pada media luar ruang sebagai realisasi program pembinaan dan pemasyarakatan kebahasaan kepada para pengguna bahasa dan pemangku kebijakan.
Klausa pemerlengkapan dalam bahasa Jawa pada penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan maknanya, yakni yang merepresentasikan proposisional, perbuatan, eventif, dan keadaan atau sifat yang disebut statif.