Dideskripsikan struktur novel Jawa dan sosiologis wanita dalam novel Jawa periode 1945--1965 yang mencakupi tema dan masalah, alur, tokoh, latar, karakter dan kehidupan bermasyarakat wanita Jawa dan wanita dalam novel Jawa.
Dideskripsikan struktur novel Jawa dan sosiologis wanita dalam novel Jawa periode 1945--1965 yang mencakupi tema dan masalah, alur, tokoh, latar, karakter dan kehidupan bermasyarakat wanita Jawa serta wanita dalam novel Jawa.
Cerita-cerita yang dikisahkan dalam Serat Erang-erang menggambarkan bahwa tidak ada manfaat atau dampak positif sama sekali yang dihasilkan dari kegemaran menghisap candu atau nyeret.
Diawali dengan cerita pendeta yang bernama Panembahan Suwignyasidik bertapa di padepokannya di lereng Gunung Lanang diikuti dengan keempat cucunya, Raden Kuda Jayengsari, Raden Kuda Jayengasmara, Raden Kuda Jayengresmi, dan Raden Kuda Jayengtilam. Cerita diakhiri ketika Jaka Tingkir diangkat anak oleh Kangjeng Sultan dan tinggal bersama dengan para punakawan dan para putra yang masih kecil.
Skripsi tersebut menggambarkan percintaan yang putus di tengah jalan yang mengakibatkan keduanya mengakhiri hidup.
Buku itu memuat deskripsi pesanggrahan Langenharjo di Kabupaten Sukoharjo. Isi naskah meliputi tataletak bangunan dan fungsinya serta lingkungan alam di sekitarnya.
Buku itu memuat tentang hukum material yang terkait dengan hak dan kewajiban subjek hukum dan tentang hukum formil yang mengatur tata cara mengadili.
Buku itu berisi empat tulisan mengenai sastra Jawa, yaitu berjudul Legenda Menak Jingga di Blambangan, Nilai-Nilai Ajaran dalam Serat Sabda Putra, Unsur Ajaran dalam Serat Wangsalan Silaning Akrama, dan Unsur Didaktik dalam Cerita Ki Ageng Paker.