Makalah ini meneliti keberadaan sopan santun dalam retorika politik, ketidaksesuaian prinsip sopan santun dalam retorika tersebut, dan prinsip sopan santun apa yang lebih banyak digunakan.
Rangkaian kata dalam slogan bukan hanya sekadar kata yang tertulis, namun kata-kata tersebut memiliki makna semantis dan pragmatis (maksud). Slogan yang disampaikan cenderung mengemukakan hal-hal yang baik, kritis, dan bersifat sindiran.
Makalah ini mendeskripsikan pemakaian bahasa Indonesia dalam editorial Media Indonesia. Terdapat penggunaan diksi, gaya bahasa, seperti personifikasi, metafora, hiperbola, serta gejala alih kode atau campur kode. Melalui makalah ini, juga disarankan untuk melakukan rekayasa bahasa dan pengembangan bahasa Indonesia dalam penulisan editorial Media Indonesia.