
Uttarakanda ini adalah teks kedua yang diterbitkan dalam seri Bibliotheca Purbajavanica yang merupakan saduran prosa jawa kuna dari kitab (kanda) ketujuh dan terakhir (uttara) dari Ramayana, wiracarita karya Balmiki. Buku tersebut berisi pembahasan mengenai Awighnam Astu dan Sarga Uttarakanda disertai daftar nama diri dan nama tempat.

Isi buku ini menunun kita membuka dan mmbaca bagian-bagian dari Serat Centini dan sastra suluk Jawa, puisi religius yang mengajak kita untuk merenungkan hubungan antara manusia dengan Tuhan.

buku ini berisi tentang tatabahasa Jawa yang meliputi aturan bunyi, sandi, kata sebut dan kata tambah, kata ganti, kata tambah, bentuk pasif, prefiks, awalan, afiks, kata sebut, kata bilangan, dsb.

Dalam buku ini diterangkan mengenai tata bahasa Jawa Kuno. Mulai dari jenis kata hingga partikel kata. Bahasa Jawa Kuno memiliki kosa kata yang lebih sulit dari bahasa Jawa yang sekarang digunakan.



Dalam kamus itu memuat lebih dari 25.500 entri dan lebih dari 12.600 entri atau hampir 1/2 dari seluruh jumlah entri, berasal langsung maupun tidak langsung, dari bahasa Sansekreta.

Kamus itu berisi kata-kata bahasa Jawa yang diartikan kedalam bahasa Inggris dan disusun berdasarkan urutan alfabet.

Kamus itu berisi kata-kata bahasa Jawa yang diartikan kedalam bahasa Inggris dan disusun berdasarkan urutan alfabet.

Tata bahasa ada dua bagian yaitu bentuk kata dan bentuk kalimat.