Kalimat dalam wacana naratif merupakan susunan informasi yang menceritakan suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Hal itu dapat meninbulkan perubahan diatesis aktif-pasif.
Rancu pikir terhadap pengertian dan pemahaman makna tatakrama dan unggah-ungguh yang disebabkan oleh cara pikir dengan menggunakan nalar dan rasa bahasa Indonesia. Penggunaan nalar dan rasa tersebut sebaiknya mengikuti tuntunan Kawruh Basa Jawa dan Paramasastra Jawa sehingga tidak terjadi pembelokan dari makna kata yang sebenarnya.""
Berisi 23 makalah kebahasaan yang disajikan dalam rangka Kongres Bahasa Jawa III, dari tanggal15--20 Juli 2001 di Yogyakarta.