Menemukenali Erotika-filosofi dan Pro-Kontra Keistimewaan dalam Sastra Lisan Kota
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri atas empat kabupaten dan satu kota, masing-masing memiliki prosa (legenda dan mitos) dan puisi lisan (pantun Jawa) yang terkait dengan pro-kontra keistimewaan. Baik puisi maupun prosa sebagian telah ditransformasikan dalam industrialisasi sastra berupa drama (ketoprak) dan film yang dipentaskan di panggung dan media serta tradisi sastra tulis (media cetak). Sastra lisan kota Yogyakarta merupakan perwujudan kosmologis. Kota yang identik ada keratin sebagai pancer untuk mempertahankan keistimewaan akan mengendalikan nafsu aluamah, amarah, supiah, dan mutmainah. Oleh sebab itu, dalam sastra lisan tampak tugas pancer (pusat keraton) yang harus menjaga harmoni agar tercipta kehidupan yang tenteram.rnrn
Tidak tersedia versi lain