Makalah
Ketika Perempuan Menegakkan Keadilan Inspirasi Feminis dalam Perempuan di Titik Nol Karya Nawal Elsaadawi""
Apa yang dipikirkan Beauvoir telah teraktualisasikan oleh Saadawi melalui tokoh Firdaus. Konsep-konsep feminisme eksistensialis benar-benar merasuk dalam diri Saadawi melalui tokoh Firdaus. Tampak bahwa Saadawi telah mencampurkan kenyataan (dalam hal ini perempuan bernama Firdaus yang dihukum mati) dengan konsep-konsep Simone Beauvoir. Keberanian Firdaus untuk bertindak, menolak garis, dan ditemui orang lain adalah contoh perilaku yang menurut Saadawi bersesuaian dengan konsep-konsep Beauvoir. Novel Perempuan di Titik Nol karya Nawal El-Saadawi, merupakan wujud novel yang mencampurkan antara realitas faktual dan realitas ideal. Realitas Faktual yang dimaksud adalah kehidupan Firdaus di penjara Qanatir, sebagaimana diakui oleh pengarang sendiri sedang realitas ideal adalah konsep-konsep Simone de Beauvoir tentang feminisme eksistensial. Sikap ini dapat dipahami sebagai upaya Saadawi sebagai tokoh feminisme memperjuangkan cita-citanya. Realitas nyata dimanfaatkan untuk menarik perhatian perempuan lain untuk lebih terdorong menegakkan eksistensinya yang terebut oleh budaya patriarki. Sedang realitas ideal disisipkan untuk memberikan alternatif cara kepada perempuan dan menyadarkan masyarakat menuju perjuangan dan penghargaan perempuan.
Tidak tersedia versi lain