Makalah
Bahasa dan Sastra Pewayangan dalam Janturan Wayang Kulit Purwa
Wacana janturan dari segi kebahasaan dan kesastraan dapat dianggap sebagai bentuk karya sastra pinathok yang dipanggungkan atau dipentaskan sebagai sebuah ragam sastra. Janturan secara struktural tidak dapat dipisahkan dengan gendhing karawitan sebagai iringannya, yang terdiri atas empat bagian, yaitu Merong, Gong, Nem, Gong Lima, dan Gong Jangga. Adapun janturan dari segi isinya adalah wadana, kewibawaan sebuah negeri ideal, karakter tokoh wayang, dan persiapan pengahadan. Sedangkan dari segi makna, cermin kehidupan itu dituangkan dalam janturann melalui perumpamaan, kiasan, intonasi, dan diksi.
Tidak tersedia versi lain