Sebuah bahasa baku mempunyai proses pembakuan, kriteria kebakuan, dan atribut kebakuan, ketiga hal tersebut dipakai sebagai pengukur situasi kebakuan bahasa.
Aspek-aspek kebahasaan yang sering digunakan dalam bahasa kartun adalah polisemi, idiom, peribahasa, homonim, ragam percakapan, pertalian makna frasa, benntuk-bentuk setara, dan akronim.
Kita harus menanamkan rasa disiplin yang tinggi dalam menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah -kaidah yang sudah dibakukan. Bahasa bersifat dinamis sehingga menimbulkan pemakaian lebih dari satu unsur bahasa.
Segera diupayakan pembakuan ata nama tata istilah kedokteran dalam bahasa Indonesia agar kerancuan penggunaan nama dan istilah dapat diakhiri.
Kamus bahasa Indonesia merupakan kodifikasi bahasa Indonesia tulis ragam baku nasional dan dapat berfungsi sebagai buku acuan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sebagai sarana pembakuan bahasa Indonesia.
Sebagian ragam tulis bahasa Indonesia merupakan pencampurbauran ragam lisan dan ragam tulis bahasa Indonesia. Akibatnya, sebagian ragam tulis bahasa Indonesia tidak memenuhi syarat ragam tulis baku. Ketidakbakuan itu disebabkan tidaklengkapnya syarat minimum sintaksis bahasa Indonesia baku tulis.
Fonem bahasa Indonesia tidak selalu sama lafalnya. Hanya pada kata-kata yang sukunya terbuka lambang untuk fonem, huruf, dan bunyi atau lafalnya sama.
Potensi tersebut terutama terletak pada kekayaan pengungkapan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang merupakan ciri khusus budaya Jawa.
Usaha-usaha tersebut antara lain pembaharuan kurikulum, pemerataan sekolah di daerah, peningkatan mutu guru, pengadaan buku pelajaran utama, pengadaan buku bacaan dan buku-buku perpustakaan, dn peningkatan mutu proses belajar-mengajar.
Karena tidak semua perbendaharaan bahasa asing mampu menampung konsep--konsep 6yang diperlukan, maka langkah yang dapat ditempuh ialah dengan memanfaatkan unsur-unsur bahasa daerah yang diperkirakan lebih cocok sebagai sarana penunjang pengembangan bahasa.