Dalam makalah itu berisi peran dua orang penghulu yang terkenal juga sebagai sastrawan dan budayawan dalam pemertahanan bahasa Sunda. Mereka berusaha untuk menjadikan bahasa Sunda mandiri dan sejajar dengan bahasa-bahasa lain sekaligus melakukan upaya-upaya penggunaan dan pelestarian bahasa sunda.
Makalah itu berisi upaya revitalisasi bahasa daerah agar tidak punah. Yang diusahakan agar bahasa daerah tidak punah adalah menjadikan bahasa daerah bisa bermartabat dan pemakaiannya bergengsi. Dengan cara demikian penutur asli bahasa daerah dapat diharapkan kesetiaannya.
Kursus bahasa Sunda untuk mahasiswa kedokteran merupakan langkah awal baik yang dapat meningkatkan derajat kesehatan penduduk tatar Sunda. Kursus tersebut bisa juga untuk membantu persiapan dokter untuk menjadi komunikator yang baik.
Makalah itu membahas kendala-kendala dalam proses komputerisasi bahasa Indonesia. Salah satu kendala dalam proses tersebut adalah penggunaan bahasa dalam komputer atau internet biasanya menggunakan istilah-istilah bahasa Inggris daripada menggunakan istilah=istilah bahasa Indonesia.
Daya saing merupakan proses penyelamatan budaya ibu. Peningkatan daya saing dalam suatu bahasa ibu dapat diartikan sebagai sebuah upaya membangun pendekatan baru agar bahasa ibu makin digemari oleh generasi baru.
Makalah itu mendiskripsikan peristiwa campur kode dalam lirik lagu campursari Didi Kempot dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Campur kode dalam lirik lagu campursari Didi Kempot itu diwujudkan dalam berbagai satuan kebahasaan seperti kata, fase maupun klausa.
Makalah itu membicarakan bahasa ibu sebagai identitas etnik. Masyarakat etnik menggunakan bahasa yang sesuai dengan komunitas etnik bahasa itu danmemunculkan pertuturan dalam bentuk dialek yang berbeda-beda.