Wajah Deportan: Antologi Puisi Penulis Muda Lintas Provinsi 2009

Antologi puisi lintas provinsi 2009 ini merupakan himpunan hasil karya sastrawan muda yang pernah mendapat pembinaan pada acara Mastera di Samarinda, Kalimantan Timur, pada tahun 2007. Antologi ini memuat lima bagian, yaitu Madah Kehidupan, Lamun Kemanusiaan, Rampang Perjuangan, Mantik Perjalanan, dan Tembang Percintaan.

Apresiasi Puisi: Untuk Pelajar dan Mahasiswa

Dalam tulisan ini antara lain mengupas tentang cara menginterpretasikan suatu larik dalam sebuah karya sastra puisi, penulis membimbing pembaca memahami, menginterpretasi dan menikmati puisi melalui contoh contoh puisi indonesia era Balai Pustaka hingga masa kini.

Analisis struktur dan Nilai Budaya Sjair Putri akal Dan Syair Kumbayat

Peneliti mendeskripsikan struktur sjair Putri Akal dan Syair Kumbayat serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Sejarah Pertumbuhan Sastra Indonesia di Jawa Barat

Buku ini membicarakan tentang pertumbuhan sastra Indonesia di Jawa Barat sejak th 1920-an sampai dengan th 1980-an , meliputi prosa dan puisi.

Asmarandana Nu Kami

Edisi

1

ISBN/ISSN

-

Deskripsi Fisik

99 hlm.; 21 cm

Judul Seri

-

No. Panggil

899.2321 Mus A

Perjalanan Bu Aminah

Buku ini berisi 18 buah puisi karya Rendra.

Suara Kesunyian (Antologi Puisi)

Berisi kumpulan puisi karya Korrie Layun Rampan 7yang ditulis dalam periode awal kehadiran penulis di dunia sastra Indonesia. Sajak-sajak itu merupakan bagian dari keperihan kreatif yang membahagiakan. Ada hal-hal khusus yang sangat sensitif hingga ditentukan penempatan kata0-kata tertentu dalam baris dan bait, sehingga tersusun imagery, metafora, kata-kata konkret, atau idiom-idiom tertentu ya…

Orang-Orang Rangkas Bitung

Buku ini berisi 10 sajak karya Rendra.

Membicarakan Puisi Indonesia

Buku ini berusaha mengungkap tentang pribadi para penyair Indonesia, antara lain: Muhammad Yamin, Rustam Effendi, Sanusi Pane, JE Tatengkeng, dan lain-lain.

Bahasa Estetika Posmodernisme; Puisi-Puisi, Puisi Rupa, Rupa-Rupa, Rupa Puisi…

Buku ini mencoba mengkaji puisi-puisi karya Made Wianta (seorang pelukis) yang mencoba menggoreskan kata dalam kertas-kertas bekas, yang menulis untuk kenikmatan, yang menurut Refli disebut sebagai puisi rupa.