Buku ini berisi cerpen -cerpen karya S. Tasrif antara tahun 1945 - 1950 yang termuat di beberapa majalah.
Buku ini berisi 4 buah cerita rakyat dari Sulawesi Utara, yaitu Lumimuut Toar, Mamanua, Mamangkuroit dan Sulap, Si Tantadu.
Buku ini mengisahkan hidup Banyakcatra / Kamandaka (putra sulung Prabu Silihwangi dari kerajaan Pajajaran yang menginginkan seorang isteri yang dalam segala hal mirip dengan ibundanya.
Buku ini mengisahkan hidup Banyakcatra / Kamandaka (putra sulung Prabu Silihwangi dari kerajaan Pajajaran yang menginginkan seorang isteri yang dalam segala hal mirip dengan ibundanya.
Kisah ini merupakan salah satu cerita yang sering dipentaskan di daerah Jawa Barat, menceritakan kemelut yang terjadi di kerajaan Giripawana, sebuah kerajaan di kawasan pesisir selatan, yang diperintah oleh Sri Baginda Prabu Rakean Giwangkara yang adil dan bijaksana.
Alur cerita dalam buku itu nampak sederhana dan lugas. Namun didalamnya menyimpan misteri dari kedalaman makna (religiusitas) yang subtil, dan memberi pengayaan nurani kita.
Buku ini berisi cerita dari daerah Sunda, terdiri dari 27 judul dan berbahasa Sunda, disertai ringkasan cerita pada halaman 11 - 18. Randa bengsrat berarti janda utuh, janda yang belum bergaul dengan suaminya.
Buku ini berisi cerita dari daerah Sunda, terdiri dari 27 judul dan berbahasa Sunda, disertai ringkasan cerita pada halaman 11 - 18. Randa bengsrat berarti janda utuh, janda yang belum bergaul dengan suaminya.
Buku ini berisi cerita dari daerah Sunda, terdiri dari 27 judul dan berbahasa Sunda, disertai ringkasan cerita pada halaman 11 - 18. Randa bengsrat berarti janda utuh, janda yang belum bergaul dengan suaminya.