Buku ini berisi 19 buah karangan alegoris yang menceritakan tentang kehidupan politik di negeri Antah Berantah dengan mengambil tokoh, latar, dan jalan cerita dari dunia pewayangan.
Cerita ini bersumber pada Kehancuran di Baruh Kelayar karya Anggraini yang berbahasa Melayu Banjar; mengisahkan pertempuran yang terjadi di Baruh Kelayar (sebuah danau di Kalimantan Selatan) antara Awang Sura dkk dengan penguasa alam gaib Baruh Kelayar (Mira Nagasakti dkk yang berakhir dengan kehancuran semuanya.""
Buku ini berisi 27 buah cerita binatang dari Sulawesi Selatan. Pada halaman 1 - 84 (terjemahan dalam bahas Indonesia) dan halaman 85 - 168 (transkripsi).
Buku ini berisi 27 buah cerita binatang dari Sulawesi Selatan. Pada halaman 1 - 84 (terjemahan dalam bahas Indonesia) dan halaman 85 - 168 (transkripsi).
Cerita hikayat ini merupakan lanjutan Hikayat Raja Kerang. Isi ceritanya dapat digolongkan ke dalam hasil sastra zaman peralihan hindu islam, naskah aslinya berhuruf Arab Melayu.
Cerita hikayat ini merupakan lanjutan Hikayat Raja Kerang. Isi ceritanya dapat digolongkan ke dalam hasil sastra zaman peralihan hindu islam, naskah aslinya berhuruf Arab Melayu.
Buku ini merupakan lanjutan dari Hikayat Panca Logam I.
Cerita ini merupakan cerita klasik dari tanah Hindu/India. Inti ceritanya mengisahkan seorang putri yang mempunyai watak keras dan hanya menurutkan kemauan sendiri namun hal itu dapat ditundukkan setelah sang putri menemukan ajaran kebenaran sejati/ budi pekerti luhur dari seseorang.