Buku ini merupakan terjemahan karya Multatuli oleh H.B. Yassin, yang di dalamnya mengandung gugatan tajam terhadap ketidakadilan dan penderitaan yang menimpa penduduk bumi putera di wilayah Hindia Belanda waktu dulu, berdasarkan pengalaman pribadi pengarang di Lebak, semasa ia bekerja sebagai asisten residen th 1856.
Buku ini merupakan terjemahan karya Multatuli oleh H.B. Yassin, yang di dalamnya mengandung gugatan tajam terhadap ketidakadilan dan penderitaan yang menimpa penduduk bumi putera di wilayah Hindia Belanda waktu dulu, berdasarkan pengalaman pribadi pengarang di Lebak, semasa ia bekerja sebagai asisten residen th 1856.
Buku ini merupakan terjemahan karya Multatuli oleh H.B. Yassin, yang di dalamnya mengandung gugatan tajam terhadap ketidakadilan dan penderitaan yang menimpa penduduk bumi putera di wilayah Hindia Belanda waktu dulu, berdasarkan pengalaman pribadi pengarang di Lebak, semasa ia bekerja sebagai asisten residen th 1856.
sebuah cerita yang mengisahkan Titanic Jepang Awa Maru" yang tenggelam pada tanggal 1 April 1945."
Dalam buku itu dibahas tentang topik-topik komik, fiksi, detektif, humor, aliran formulais, periklanan, olah raga, fotografi, program televisi, kartun, artifak, video games, legenda, film, dan simbol-simbol perusahaan.
Buku ini merupakan hasil terjemahan dari cerita fiksi Arab karya Nawal Elsaadawi (seorang dokter wanita) yang ditulis berdasarkan kisah nyata dari seorang pelacur di balik sel penjara. Melalui pelacur ini kita dapat menguak kebobrokan masyarakat yang didomonasi kaum lelaki. Ini sebuah kritik sosial yang amat keras dan pedas.
Buku ini berisi 10 buah cerpe terjemahan dari bahasa Sunda, antara lain berjudul: Dua Orang Dukun, Pertemuan di Kuburan, Karang Kenangan, dan lain-lain.
Full-text