Buku ini berisi 5 buah cerita rakyat dari Sulawesi selatan: Datu Lumuran, Sang Bidang, Putri Lowa, Landorundun, Dewi Jingga.
Cerita iniberasal dari Buton, Sulawesi Tenggara, mengisahkan kehidupan Putri Satarina yang selalu dicelakai oleh ibu dan saudara tirinya, namun akhirnya berkat pertolongan tujuh bidadari, dia selamat dan berbahagia.
Cerita iniberasal dari Buton, Sulawesi Tenggara, mengisahkan kehidupan Putri Satarina yang selalu dicelakai oleh ibu dan saudara tirinya, namun akhirnya berkat pertolongan tujuh bidadari, dia selamat dan berbahagia.
Cerita iniberasal dari Buton, Sulawesi Tenggara, mengisahkan kehidupan Putri Satarina yang selalu dicelakai oleh ibu dan saudara tirinya, namun akhirnya berkat pertolongan tujuh bidadari, dia selamat dan berbahagia.
Cerita iniberasal dari Buton, Sulawesi Tenggara, mengisahkan kehidupan Putri Satarina yang selalu dicelakai oleh ibu dan saudara tirinya, namun akhirnya berkat pertolongan tujuh bidadari, dia selamat dan berbahagia.
Buku ini menceritakan perjalanan La Upe. La Upe merupakan sosok anak yang baik hati dan suka menolong siapapun yang sedang kesusahan. Diakhir cerita La Upe dapat mempersunting Putri Andi Tenripada dengan bantuan tongkat dan salep ajaib.
Dalam penelitian itu dideskripsikan ciri-ciri nomina, proses pembentukan nomina, dan proses morfofonemik nomina bahasa Muna dialek Mawasangka serta mendeskripsikan makna gramatikal afiks-afiks pembentuk nomina dalam bahasa Muna dialek Mawasangka.
Buku itu berisi himpunan data dan informasi mengenai sastra daerah dari berbagai suku bangsa yang mendiami Provinsi Sulawesi Tenggara, baik sastra lisan, sastra tulis, maupun sastra cetak.
Mendeskripsikan pola pemakaian sistem sapaan bahasa Tolaki menurut variabel hubungan antar penutur , baik hubungan kekerabatan , tingkat keakraban maupun hubungan antara lapisan sosial, variabel situasi dan tempat, variabel usia, dan variabel jenis kelamin.
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan bahasa Besoa dari segi fonologi, morfologi, dan sintaksis.