Mantra Banjar

Dalam penelitian itu jenis-jenis mantra Banjar dikelompokkan dalam 4 macam mantra, yaitu pitua, pirunduk, tatamba, dan tutulak. Keempat kelompok mantra tersebut dalam tata cara penganalisisannya diberi kilasan paparan agar dapat memberi pemahaman yang lebih dari sekedar membaca contoh mantra saja.

Elegi Buat Agamemnon: Tafsir Semiotik Sajak Y.S. Agus Suseno

Berdasarkan perspektif semiotic, puisi merupakan bentuk aktivitas bahasa dan berfungsi sebagai system tanda. Puisi ini dianalisis menggunakan pendekatan semiotik yang mempunyai dua proses pembacaan yaitu heuristik dan hermeneutik. Pendekatan semiotik tersebut menguak arti/makna hermeneutik dalam menemukan pola pikir penulis tentang filsafat.

Puisi Anak Indonesia (Kajian terhadap Struktur pada Antologi Puisi Air)

Antologi Puisi Anak 2004 layak dibaca oleh berbagai kalangan, bukan saja oleh anak-anak, melainkan juga oleh orang dewasa. Antologi puisi ini dapat juga dijadikan bahan pengajaran sastra (genre puisi) pada tingkat sekolah dasar. Secara struktur, puisi-puisi anak ini, baik dilihat dari tema, bunyi, kata atau diksi, maupun sarana retorikanya baik, sesuai dengan usia penulisnya, yaitu anak-anak SD…

Tema-Tema Religius Puisi di Suara Muhammadiyah Periode 1966—1980

Seluruh puisi di Suara Muhammadiyah periode 1966—1980 bertemakan religius. Tema religius itu meliputi a). hubungan antara manusia dan Tuhan, b). hubungan manusia dengan manusia lain, dan c). hubungan manusia dengan alam. Kesemuanya itu diatur melalui wahyu Tuhan yang terekam dalam kitab suci Al Quran. Berkaitan dengan jenis-jenis tema, tema religius yang ditampilkan disesuaikan dengan garis …

Puisi 99 untuk Tuhanku Karya Emha Ainun Nadjib

Puisi 99 untuk Tuhanku adalah serangkaian doa, dambaan umat bagi tercapainya kehidupan yang lebih hening, syahdu, dan indah. Puisi-puisi dalam antologi ini merupakan suatu pertobatan, suatu katarsis pikiran dan rohani, suatu pengakuan khilaf-dosa yang baik dilakukan diri sendiri maupun pihak lain. Puisi ini diawali bait pertama dengan angka”0” sampai “99”, yang berjumlah 100 bait. Dalam…

Puisi Indonesia di Majalah Basis (1951—1965)

Gambaran puisi Indonesia di Yogyakarta pada tahun 1951—1965 di Majalah Basis tidak terlepas dari situasi historis yang melatarbelakanginya. Berbagai ekspresi bentuk perjuangan berbangsa dan bernegara dicerminkan dalam banyak puisi, diantaranya 4 tema dan masalah pokok, dan 2 tema lain yang menjadi tema tambahan karena tidak dapat digabungkan ke dalam 4 tema sebelumnya. Empat tema dan masalah…

Puisi Bergaya Mantra dalam Surat Kabar Terbitan Yogyakarta Periode 1981—2000

Puisi bergaya mantra mempergunakan sarana kepuitisan ulangan kata, ulangan frasa, atau ulangan kalimat (baris-baris) berupa paralelisme yang dikombinasikan dengan hiperbola dan enumerasi untuk mencapai efek sebanyak-banyaknya. Puisi bergaya mantra juga mempergunakan kata-kata nonsense, yaitu kata-kata yang tidak memiliki arti secara linguistik. Puisi-puisi Indonesia terbitan beberapa surat kaba…

Pribadi yang Berbelah: Diah Hadaning sebagai Penyair dan Penggurit

Puisi yang ditulis sejak 1970-an hingga 2000 menunjukkan sikap simpati kepada rakyat kecil dan empati kepada keganasan Jakarta. Suasana puisi-puisinya dinamis dan menggetarkan karena efek pemilihan imajinya menkonkretkan pikiran-pikiran penyair tentang kota Jakarta. Ketika menulis guritan, emosi negasi kepada Jakarta sudah mulai pupus. Ia menulis geguritan dengan pendalaman kepada bahasa dan b…

Antologi Puisi Indonesia Modern Anak-Anak

Dihimpun sajak-sajak yang ditulis oleh sejumlah penyair dewasa berjumlah 80 sajak dan ditulis oleh anak-anak berjumlah 20 sajak. Isi puisi tersebut menampilkan hal-hal yang akrab dengan dunia anak-anak dan secara estetis cukup bernilai tinggi.

Puisi-puisi Liris dalam Majalah Mekar Sari Perode 1981-1985

Edisi

1

ISBN/ISSN

-

Deskripsi Fisik

hlm. 96-111

Judul Seri

-

No. Panggil

WP