Buku ini menceritakan tentang Prabu Aspandriya yang menantang Wong Agung dan cerita diakhiri sampai dengan Raja Perid perang melawan Sayid Ibnungumar.
Berisi kisah kehidupan Maryati dan Maryono ketika kehilangan kedua orang tuanya, kemudian hidup mereka terlunta-lunta, sampai akhirnya mereka mendapatkan kebahagiaan.
Buku itu berisi petunjuk tentang cara bertani.
Dalam buku itu diceritakan tentang kehidupan Pak Kabul yang sengsara karena tingkah lakunya yang buruk. Namun, akhirnya ia sadar dan ingat kembali kepada keluarganya.
Dalam buku itu dijelaskan tentang keadaan wanita-wanita pedesaan di tanah Jawa, dan bagaimana seyogyanya laki-laki memperlakukan wanita.
Dalam teks ini dijelaskan pedoman dan contoh penggunaan bahasa Jawa mulai dari awalan, seselan, dan penambang.
Buku itu berisi uraian dan penjelasan mengenai pengajaran tata bahasa Jawa.
Buku ini berisi tiga judul cerita, yaitu Layang Kupiya (karangan R.M.H. Soerjaadkoesoema), Serat Pitakenipun Pak Kabul (karangan Kamsa), dan Dayaning Arak (karangan Reksasoesila)
Berisi pelajaran huruf Jawa yang meliputi pasangan, aksara swara, aksara murda, aksara rekan, pada, sarta tetenger liyane.
Naskah ini berisi beberapa cerita, antara lain, 1.seorang ibu dan anaknya yang masih kecil dihina oleh pengawal orang kaya, 2.Seorang guru menceritakan tentang seseorang yang suka dengan burung perkutut, 3. Seseorang yang takut dengan ulat, dan 4. Kehidupan germo yang tidak rukun.