Dalam makalah itu diuraikan mengenai pentingnya re-orientasi politik bahasa dengan mendekonstruksi bahasa Indonesia yan dilihat tidak hanya dari sifat genetis, tetapi juga dari ciri areal.
Makalah itu berisi gambaran ekspresi anak autis dalam bahasa Indonesia. Lebih lanjut makalah itu mendeskripsikan pula pemahaman anak autis dan kemampuan anak autis dalam berbahasa Indonesia.
Kesopanan berbahasa di masyarakat terpancar dari segi amalan bahasa itu sendiri karena sistem nilai yang diamalkan mempunyai hubungan dengan organisasi masyarakat.
Komunikasi dalam bahasa Indonesia antar dua penutur yang masing-masing berlatar belakang budaya yang berbeda dapat menimbulkan konflik dalam komunikasi, jika perbedaan unsur makna yang bersifat etnopragmatis tidak diketahui oleh penutur.
Bahasa daerah, bahasa pertama, atau bahasa ibu merupakan bahasa yang harus ada sebagai jembatan bagi anak-anak Indonesia untuk dapat mencapai penguasaan bahasa Indonesia yang tidak hanya pada taraf mampu berkomunikasi untuk keperluan sehari-hari melainkan sampai ke tingkatan lebih tinggi"
Ekspresi emotif akan mempresentasikan enam dasar emosi dasar, yaitu kebencian, cinta, kegembiraan, kekaguman, dan keinginan dalam dialek using. Sedangkan analisis genderlak mengacu pada upaya mengamati bentuk-bentuk ekspresi emotif dapa wanita dan pria pada tataran wacana dan linguistik.
Nahu Frederick de Houtman adalah salah satu penulis nuhu Melayu. Perkembangan nahu Melayu yang berlaku secara evolusi ini mempunyai hubungan dengan faktor sosial, ekonomi, politik dan suasana intelektual, khususnya falsafah dan linguistik.
Makalah itu mengkaji peran tempat selain sebagai bagian dari orienmtasi. Tempat, lebih dari sekedar latar memberi makna pada cerita yang dapat membentuk pengalaman seorang pencerita dan merupakan elemen sentral dalam cerita.