Buku ini memuat teks wayang wong yang seluruhnya menggunakan bahasa Jawa pedalangan
Dalam buku itu diuraikan kosmologi Jawa dalam bingkai simbolisme pewayangan, yaitu semar yang menjelma Sang Hyang Ismoyo, seorang dewa yang menjaga keselarasan alam dengan menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan.
Buku ini berisi tentang wayang mengenai Tripama, Satria Pinandita,dan Sastra Jendra
Pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah: 1. kekuatan esai dalam sastra Jawa pewayangan yang terdiri atas (a) budaya Jawa dan esai pewayangan, (b) tradisi esai dalam sastra Jawa pewayangan, (c) penulis esai dalam sastra Jawa pewayangan, dan (d) media esai dalam sastra Jawa pewayangan, 2. tinjauan esai sastra Jawa pewayangan di dalam majalah Djaka Lodang.
Ringkasan Serat Kalimataya dibuat berdasarkan teks transliterasi, yang aslinya berbahasa Jawa, berbentuk puisi/tembang, terdiri atas 14 bait (pupuh), ringkasan dibuat bait demi bait dengan mengambil garis besar cerita.
Negara Indonesia di kenal oleh dunia dengan sebutan negara dengan aneka ragam budaya yang khas dan menarik di antaranya wayang.
BErisi tuntunan suluk pedalangan
Buku itu merupakan bagian dari buku Wayang, Asal-Usul, Filsafat dan Masa Depannya yang mengupas mengenai apa dan siapa itu Semar? serta ditampilkan pula pendapat-pendapat dari para ahli yang tahu tentang pewayangan.
Dalam buku itu berisi uraian tentang wayang wanita dengan karakter, sifat, amal, dan segala aspeknya, misalnya kehidupan riil dari wanita masa kini, masalah poliandri dan poligami, dan lan-lain.
Buku ini merupakan karta sastra daerah Jawa yang ditulis menggunakan bahasa jawa dan menceritakan mengenai Bratajuda bagian ke 3.