Novel Jawa ini memuat pelajaran keutamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Isi buku menceritakan tentang keadaan Pulau Jawa dan Madura sekitar athun 730 sampai dengan tahun 734.
Buku itu antara lain berisi uraian tentang upacara tumbuk taun, upacara tetesan, upacara khitanan (tetakan), dan adat tatacara orang mengawinkan anak.
Serat ini mengisahkan dua orang pangeran dari negeri tuban yang bernama Pangeran Warihkusuma dan Pangeran Adipati Anom Warsakusuma. serat ini merupakan petikan dari kitab Weddha Paraya, karya Empu Manehgunna, digubah oleh Ki Padmasusastra.
Berisi tata bahasa Jawa
Berisi pengetahuan tentang cara bertanam kelapa.
Berisi 167 judul tentang pengajaran tata bahasa Jawa, antara lain: 1. Bakuning Basa, 2. Pencaring Basa Ngoko, 3. Pencaring Krama Ngoko, 4. Ngoko , 5. Ngoko Andhap, 6. Krama, 7. Krama Inggil, 8. Krama Kadhaton, dll..
Naskah ini berisi tentang keadaan Pulau Jawa, Bali, dan Madura dari tahun 572 -- 583, 'babon asli' dari R. Ngabei Ronggawarsita, pujangga Kraton Surakarta Hadiningrat.
Berisi tentang hitungan baik - buruknya hari.
Buku ini menceritakan seorang janda yang kepandaiannya berlipat ganda.