Penelitian bertujuan mendeskripsikan biografi pengarang sastra Jawa modern periode prakemerdekaan; yaitu tentang identitas pengarang, latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan, kepengarangannya, visi kepengarangannya, serta tanggapan orang lain terhadap pengarang dan karyanya.
Penelitian ini berusaha mendeskripsikan identitas pengarang Padmosoekotjo, latar belakang keluarga, pendidikan, pekerjaan, dan kesastraannya, karya yang dihasilkan, serta tanggapan orang lain terhadap pengarang dan karyanya tersebut.
Dalam penelitian itu diungkapkan berbagai persoalan mengenai pengajaran sastra Indonesia di Sekolah Dasar yang meliputi muatan kurikulum, metode yang digunakan, buku yang digunakan, kualifikasi guru pengajar, proses belajar mengajar, dan sikap siswa Sekolah Dasar terhadap pengajaran sastra Indonesia.
Buku ini disusun untuk membantu penyuluh sastra dalam mempersiapkan bahan penyuluhan, metode penyampaian, dan evaluasi.
Penelitian tersebut mendeskripsikan nilai religius yang tercermin dalam teks-teks puisi Jawa klasik abad XVIII dan XIX yang terdapat dalam sastra babad, pewayangan, roman, suluk, wulang, dan jangka.
Penelitian itu mengungkapkan motif adu jago dengan berbagai periannya yang terdapat dalam cerita rekaan, dan hasilnya dapat dimanfaatkan dalam pemehaman dan penelaahan cerita rekaan yang lebih memadai.
Masa transisi sastra Jawa modern merupakan masa terjadinya perubahan atau peralihan dari sastra Jawa klasik ke sastra Jawa modern. Banyak hal yang menandai dan mewarnai kehidupan sastra Jawa ketika itu, di antaranya, yang berkaitan dengan pengarang, pembaca, penerbit, dan karya sastra.
Dalam penelitian itu diungkapkan berbagai fenomena dan sistem penerbitan dan penyebarluasan majalah sastra Jawa pasca berdirinya OPSJ dan perannya dalam pembinaan dan pengembangan sastra Jawa.
Dalam penelitian itu berisi uraian berbagai macam karakter yang menggambarkan antara lain, bentuk lahir tokoh, reaksi tokoh terhadap kejadian, watak tokoh, dan lain-lain.
Deskripsi yang dikemukakan berprinsip bahwa proses morfologi selalu mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk dan dapat diikuti oleh perubahan arti atau fungsi, baik fungsi gramatikal maupun fungsi sintaksis.