Buku tersebut menerangkan tentang pemkaian partikel wong dalam bahasa Indonesia meskipun sebenarnya partikel itu sendiri merupakan bahasa Jawa. Akan tetapi, berkaitan dengan hal ini, dibahas pula: mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana peminjaman kata 'wong' bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia itu dapat terjadi.
Penelitian ini akan melihat lebih lanjut sistem morfologi verba kedua bahasa dalam bentuk suatu perbandingan. Aspek khusus yang diteliti adalah proses pembentukan verba, tipe-tipe verba, dan makna pembentukan verba.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil penganalisisan data kesinoniman dalam bahasa Jawa. Masalah yang dibahas meliputi sinonim dan kesinonimam dalam bahasa Jawa, terjadinya kesinoniman dalam bahasa Jawa, serta kesinoniman dalam kelas kata nomina, verba, adjektiva, dan kata tugas.
Dalam mengkaji kesinoniman bahasa Jawa ditemukan adanya hubungan kesinoniman diantara kata-kata yang menjadi anggota pasangan sinonim yang sifat hubungannya berbeda-beda. Pembahasan penelitian ini meliputi empat kategori kata, yaitu: kata nomina, verba, adjektiva, dan kata tugas.
Dalam bahasa Jawa, medan makna dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu : medan makna benda, aktivitas, proses dan keadaan. Medan makna keadaan dapat dikelompokkan menjadi medan makna mental, sifat, dan rasa.
Penelitian ini mendeskripsikan dua hal yaitu kadar kepasifan (sejauh mana bentuk pasif tertentu mempunyai imbangan bentuk aktif), dan konfigurasi kepasifan ((peranan leksem dalam penataan struktur semantis).
Dibahas latar belakang sosial budaya, keadaan bahasa, pemakaiannya, ciri-cirinya, peta kosakata, fonologi, morfologi, dan penganalisisan peta bahasa
Dalam penelitian ini berisi gambaran umum daerah penelitian: kondisi alam, penduduk, pencaharian, pendidikan dsb. Diungkapkan pula tentang kebudayaan, kesastraan, dan keseniannya. Dikaji tentang ciri-ciri khas bahasa yang ada di Purworejo. Analisis tentang fonologi, morfologi, analisis peta bahasa: variasi unsur bahasa (kosakata, fonologi, morfolgi).
Penelitian ini berisi latar belakang budaya, kesusastraan setempat, kesenian, dsb. Diikuti dengan pemetaan bahasanya (fonologi, morfologi, kosakata), serta analisis peta bahasanya dan persebarannya.
Dalam bahasa Jawa, medan makna dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu : medan makna benda, aktivitas, proses dan keadaan. Medan makna keadaan dapat dikelompokkan menjadi medan makna mental, sifat, dan rasa.