Berisi kumpulan puisi yang berjumlah 51 judul karya Raudal Tanjung Banua. Ada tiga tradisi utama yang mewarnai perjalanan kepenyairan Raudal, yaitu rantau, sparring partner, dan silaturahmi. Dari tiga tradisi utama itulah Raudal memperoleh momentum penciptaan puisi-puisi yang kemudian terangkum dalam Gugusan Mata Ibu.