Buku itu berisi tujuh tulisan karya para pakar bahasa maupun sastra seperti I Dewa Putu Wijana, Faruk HT, dan lain-lain. Buku tersebut memberi kemampuan untuk menyadari posisi ideologis dalam proses produksi wacana serta untuk dapat mengenali dan sekaligus melakukan perlawanan terhadap kemungkinan-kemungkinan dominasi terselubung di dalam konsumsi wacana.