Buku ini ditulis sebagai materi pengayaan untuk mata kuliah fiksi atau sejarah sastra
Sastra memiliki daya gugah untuk membangun kesadaran, bukan menjajakan trik dan kiat-kiat praktis. Bersebab inilah maka sastra dilirik sebagai sarana pendidikan lingkungan.
Dalam buku itu ditelaah beberapa hal tentang pengertian kajian sastra, jenis-jenis sastra, dan beberapa pendekatan yang terkain dengan sastra serta dilampiri contoh hasil kajian sastra.
Jika sastra bekerja pada aras penyadaran, maka politik dan kekuasaan bergerak di arah regulasi dan kebijakan. Sastra masuk ke dalam pikiran dan jiwa masyarakat, politik dan kekuasaan menciptakan payung yang melindungi manusia dan lingkungan dari eksploitasi.
Buku ini menyajikan dua pembahasan sekaligus. Pertama, terkait kajian mengenai relasi sastra dengan isu-isu ekologi. Kedua, buku ini juga menyajikan studi mengenai hubungan antara sastra dan ekofeminisme.
Buku ini merupakan bahan ajar untuk mengedukasi mahasiswa agar peduli terhadap lingkungan, dengan cara para mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif untuk menangkal dan melaean eko anarkis liwat diskusi bersama.
Antologi berjudul Nyanyian dari Hutan, Pantai, dan Taman Kota ini menghimpun sejumlah puisi dan cerita pendek dari para penyair dan cerpenis di seluruh Indonesia yang telah mengirimkan karyanya kepada panitia.
Dalam Kritik Sastra Indonesia ini berisi sejumlah karya ilmiah karya Wiyatmi. Masing-masing tulisan tersebut ditulis mempunyai makna dan histori si pengarang.
Buku Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya dalam Sastra Indonesia ini menjelaskan sejarah dan ide-ide yang terkandung dalam karya sastra feminis Indonesia secara jelas, lugas, dan komprehensif.
Menjadi Perempuan Terdidik: Novel Indonesia dan Feminisme ini merupaan judul disertasi yang mengkaji beberapa novel.Dikatakan bahwa para perempuan terdidik yang menjadi tokoh dalam novel-novel tersebut telah berupaya menjadi subjek yang berperan dalam melakukan perubahan sosial dalam upaya menuju kesetaraan gender dan kemandirian perempuan.