Buku ini berisi 31 buah tulisan dari berbagai disiplin ilmu, antara lain dalam bidang sastra, bahasa, pengajaran, dan lain-lain.
Buku ini merupakan kumpulan esai yang ditulis antara 1972 dan 1976, yang dirangkai oleh satu tema pokok: Language is a social fact (bahasa adalah fakta sosial), atau bahasa sebagai tanda emiotik sosial, sebagaimana judul buku. Dalam kaitan itu, bab pembahasa yang ditawarkan buku ini antara lain dari sudut pandang sosiolinguistik yang menjelaskan bukan hanya bahasa dan manusia sosial tetapi juga…
Dalam disertasi itu dideskripsikan perilaku verbal dosen dan mahasiswea dalam interaksi belajar mengajar pada program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia FPBS IKIP Yogyakarta.
Buku ini terdiri dari dua bagian, bagian pertama berisi teori tentang konsep-konsep dasar sosiolinguistik, sesuai dengan sifatnya sebagai pengantar. Sedangkan bagian kedua berisi problema tentang berbagai peristiwa sosiolinguistik, terutama dalam hubungannya dengan masalah-masalah kebahasaan.
Dari 109 siswa dwibahasawan terdapat 18,35% memiliki kemampuan berbahasa Jawa dan Madura sama baiknya; 38,53% memiliki kemampuan buruk dalam berbahasa Jawa dan Madura; dan 43,12% memiliki kemampuan baik dalam berbahasa Jawa, tetapi tidak memiliki kemampuan yang baik dalam berbahasa Madura.
Perkembangan bahasa seni pada pertunjukkan kethoprak meliputi empar ragam, sedangkan perkembangan pragmatiknya meliputi inferensi, referensi, dan preseposisi.
Dideskripsikan sistem sapaan bahasa Melayu Ketapang dan variabel yang mempengaruhi pemakaian sistem sapaan dalam bahasa Melayu Ketapang.
Dalam makalah ini diungkapkan fungsi bahasa Indonesia yang dapat dijabarkan dari data sensus penduduk 1988. Dimulai dengan menguraikan fungsi-fungsi apa saja yang dapat diidentifikasi pada bahasa.