Makalah ini menawarkan pembinaan dan pengembangan karakter bangsa melalui pendidikan, yaitu kegiatan apresiasi sastra di sekolah.
Makalah itu berisi upaya peningkatan mutu penggunaan bahasa nasional, diantaranya dengan beberapa strategi, yaitu strategi pembebasan kebahasaan era poskolonial, berbasis sosiologi, berhampiran sosiologi, dan lain-lain.
Makalah itu meninjau peran komunitas sastra di Indonesia dalam menggerakkan dan membina para anggotanya guna melahirkan karya yang memiliki muatan nilai-nilai lokal yang cukup kental.
Kepentingan nasional, persatuan dan kesatuan, dan berpegang pada nilai-nilai yuridis sering dipertentangkan dengan kepentingan etnis Jawa, kesukuan, eksklusivisme,dan sebagainya. Padahal kedua bahasa dapat dibina dan dikembangkan secara bersama-sama dalam situasi diglosik. Karena bahasa dapat saling mengisi unsur kelebihan masing-masing.