Buku itu berisi kumpulan humor atau lelucon, paradoks, satire dan kisah-kisah nyata pada zaman nabi, sahabat, para ulama salaf dan para santri serta kyai pada zaman tsb.
Buku itu terdiri atas dua puluh tulisan yang membeberkan pelbagai perkembangan yang dialami bahasa Indonesia selama 50 tahun terakhir.
Buku ini memaparkan bagaimana kesusatraan di Indonesia pada masa Jepang serta kumpulan karangan (puisi dan cerpen) dari para pengarang masa itu (Rosihan Anwar, Usmar Ismail, B.H. Lubis, Chairil anwar, dan sebagainya).
Buku ini berisi kumpulan tulisan Umar Junus yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Realitas dan Imajinasi, Karya Sastra dan Pembaca, dan Hakikat Suatu Karya.
Buku ini berusaha menjelaskan persoalan kapan permulaan sastra Indonesia modern, pengertian sastra Indonesia, periodisasi sastra indonesia, dan lain-lain.
Buku itu menceritakan bagaimana perjuangan Gajah Mada, bagaimana sepak terjangnya ketika menyelamatkan Sri Jayanegara dari pemberontakan Ra Kuti, atau upayanya meredam pemberontakan Keta dan Sadeng, terasa lancar-lancar saja.
Buku ini berisi uraian sejarah sastra di masa Jepang sampai periode tahun 1945.
Buku ini berisi sejarah kesusastraan Melayu Klasik, terdiri dari 5 bab, membicarakan tentang kesusastraan rakyat, epos India dalam kesusastraan Melayu dan wayang, cerita panji dari jawa, sastra zaman peralihan hindu-islam, dan kesusastraan zaman islam.
Dalam penelitian itu diungkapkan peristiwa lokal perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI, khususnya perjuangan A.H. Nasution dan mendokumentasikan peristiwa lokal.
Buku ini mengisahkan tentang dua keris sakti (Kyai Nagasasra dan Sabuk Inten), yang apabila seseorang telah benar-benar dapat menguasai serta jiwa kedua keris itu luluh dalam dirinya, seseorang itu akan mendapat sipat kandel (kesaktian) yang sejati. Melalui tokoh-tokohnya (Mahesa Jenar, Ki Asem Gedhe, Rara Wilis, Sultan Trenggana dari Demak, Karebet/Joko Tingkir, dll), cerita ini sangat menarikā¦