Buku ini menceritakan tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukan di lingkungan sosial dan masyarakat luas dengan berbagai permasalahannya.
Berisi 9 cerita, antara lain: Purasani, Sayidmursyid, Kehidupan Purasani yang Rusak, dan Hukuman bagi Orang yang Berakhlak Buruk.
Antologi ini memuat 19 cerita rakyat Kalimantan Barat yang dituliskan kembali oleh peserta siswa SLTP dan SLTA, dalam kegiatan Bengkel Sastra yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Sambas, Pontianak, dan Sekadau.
Di dalam naskah ini terdapat beberapa macam cerita: 1. Mencari Suami, 2. Bagaimana bila menjadi bahan pembicaraan, 3. Tata cara menjadi pengantin, 4. Cara mencari keuntungan, dll.
Buku itu memuat 34 cerita rakyat Singkawang yang ditulis kembali oleh peserta SLTA dalam kegiatan Bengkel sastra yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat.
Merupakan Kumpulan cerita dan prosa satu dekade (1995-2005 )
Antologi ini memuat 28 cerita rakyat Kalimantan Barat yang diceritakan kembali oleh siswa SLTP dan SLTA, peserta kegiatan Bengkel Sastra yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Sambas, Pontianak, dan Sakadau.
Buku ini berisi 9 buah cerita anak, yang semuanya bertemakan tentang harta, antara lain berjudul : Berkat Doa Sembahyang, Empol dan Empil, Seorang Desa Yang Tamak, Buah Kelapa Emas, dan sebagainya.
Buku itu berisi 10 cerpen, hasil lomba penulisan cerpen remaja tahun 2006 yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta. Sebagian besar cerpen-cerpen tersebut temanya mengenai masalah cinta.
Buku ini merupakan hasil dari pembukuan cerita rakyat yang sebelumnya turun-temurun dilestarikan secara lisan. Upaya pendokumentasian cerita rakyat ini tidak bermaksud untuk menghentikan sifat cerita rakyat sebagai tradisi lisan, tetapi justru untuk memberi peluang baru bagi para ahli folklor atau ahli sastra untuk menelitinya.