Penelitian ini memberikan gambaran yang lengkap tentang latar belakang sosio- budaya, lokasi dialek, sikap penutur terhadap dialak yang dimilikinya, fungsi dialek, variasi kata,/ucapan, dan penataannya. Unsur bahasa yang akan dipetakan meliputi kosa kata, fonologi, dan morfologi.
Masalah yang dikaji dalam makalah ini adalah bentuk-bentuk register dan fungsi sosial apa saja yang digunakan dalam register penjual motor di Bandung.
Perbincangan dalam makalah ini bertujuan meninjau penggunaan dialek yang digunakan oleh pendakwah yang menjadi budaya popular dalam masyarakat Melayu modern di Malaysia.
Makalah ini bertujuan memperoleh gambaran tentang deskripsi dialek di Kabupaten Subang pada delapan titik pengamatan, mengetahui deskripsi perbedaan dialek berdasarkan ciri fonologis, morfologis, dan leksikal di Kabupaten Subang, memetakan kondisi kebahasaan yang terjadi di daerah Kabupaten Subang, dan untuk mengetahui presentase jarak kosakata yang ada du Kabupaten Subang.
Makalah ini bertujuan menilai tahap penggunaan dialek Negeri Sembilan di kalangan penuturnya, mengetahui situasi (tempat, masa, dan konteks) penggunaan dialek Negeri Sembilan oleh penuturnya, dan untuk mendapatkan pola penggunaan dialek Negeri Sembilan di kalangan penuturnya.
Makalah ini bertujuan mendokumentasikan leksis khusus dialek Perak dengan mengenal faktor pembentukannya dan menguraikan hubungan leksis khusus dialek Perak dengan pemikiran penuturnya.
Makalah ini membahas jenis perubahan semantik apa saja yang terjadi dalam Bahasa Madura dialek Bangkalan.
Fakta linguistik yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa bahasa sistem sapaan bahasa Kerinci dialek Sebukar dan bahasa Kerinci dialek Rawang memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa realitas budaya yang dimiliki oleh penutur bahasa Kerinci tersebut juga berbeda karena penutur bahasa Kerinci dialek Rawang terinferensi oleh budaya Minangkabau.