Dalam penelitian ini dideskripsikan(1) ketidaksesuaian materi bahan ajar Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Sekolah Dasar untuk Kelas IV, V, dan VI dalam buku teks terbitan BSE, Erlangga, dan Yudhistira dengan Kurikulum KTSP 2006. (2) ketidaksesuaian materi bahan ajar Bahasa Indonesia dan Kurikulum KTSP 2006 meliputi: ejaan, kata tugas (kata depan, kata penghubung, kata sandang), pembentukan…
Buku ini merupakan seri bahan ajar Bahasa Korea yang ditujukan untuk para pengajar Bahasa Korea maupun sebagai bahan acuan untuk digunakan dalam belajar Bahasa korea.
Buku ini berisi pelajaran bahasa Indonesia untuk penutur asing.
Buku ini merupakan bahan ajar BIPA untuk tingkat madya, kelanjutan dari Lentera Indonesia 1. Selain berisi tentang bahan ajar kebahasaan, buku tersebut juga berisi informasi tentang masyarakat dan budaya Indonesia.
Buku itu berisi pemahaman berupa bahan ajar bahasa Indonesia untuk orang asing tingkat pemula. Di samping itu buku tersebut merupakan sarana untuk memperkenalkan masyarakat dan budaya Indonesia.
Buku tersebut berisi tentang bahan pelajaran bahasa Indonesia untuk sekolah menengah atas.
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk penyajian bahan ajar berupa prosa fiksi, dari jenjang pendidikan SD--SMA, bahkanPT, sangat tidak tepat jika ditempuh dengan cara jalan pintas. Untuk menyampaikan pembelajaran prosa fiksi, sebaiknya guru mengawali dengan pembicaraan yang menyenangkan, yaitu dengan penerapan model responsi dan redeskripsi.
Pola pengimbuhan yang kompleks dalam tatabahasa Indonesia sulit terabstraksi hanya dengan mengandalkan teks sebagai bahan ajar. Salah satu cara untuk membantu siswa mempelajari imbuhan dan pengimbuhan dalam bahasa Indonesia adalah dengan membuat resume yang mem perlihatkan hubungan antarimbuhan dalam bahasa Indonesia.
Dibahas mengenai pemilihan karya sastra sebagai bahan pembelajaran, faktor-faktor penting dalam pemilihan bahan pembelajaran, beberapa pendekatan pembelajaran, dan analisis budaya Nostrand`s Emergent Model.