Membahas mengenai struktur anak kalimat ganda dan induk kalimatnya, ketegaran letak anak-anak kalimat, fungsi-fungsi kalimat, pertalian makna antara anak-anak kalimat dan induk kalimatnya, dan pola-pola kalimatnya.
Penelitian ini membahas tentang Kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki hubungan makna waktu dalam bahasa Jawa. Kalimat majemuk setara yang klausa-klausanya menyatakan hubungan waktu, ada yang dimarkahi dan ada yang tidak. Kalimat majemuk bertingkat yang klausa-klausanya menyatakan makna waktu dapat dibedakan menjadi delapan jenis.
Ada beberapa macam hubungan makna antarklausa dalam kalimat majemuk bertingkat, dua diantaranya adalah hubungan sebab dan akibat. Sebagian besar hubungan makna itu dinyatakan secara eksplisit dengan konjungsi, tetapi ada juga yang dinyatakan secara implisit tanpa konjungsi. Dinyatakan secara implisit tanpa konjungsi, maksudnya, hubungan makna tersebut diwujudkan dengan suatu pola susunan kalima…
Pembahasan kalimat majemuk gabung dalam penelitian ini dibatasi pada kalimat majemuk gabung yang tersusun dari tiga klausa yang dapat dikelompokkan ke dalam empat tipe, yaitu (1) gabung dalam subordinasi pada klausa utama 1, (2) gabung dengan subordinasi pada klausa utama 2, (3) gabung dengan subordinasi tak tegar, dan (4) gabung dengan subordinasi berupa gugus.