Penelitian ini mendeskripsikan seperangkat leksem verbal yang bermakna aktivitas kaki .Pendeskripsian bertumpu pada pandangan bahwa leksem verba dapat diklasifikasikan ke dalam sub medan yang lebih kecil.
Penelitian ini berusaha memahami struktur cerita anak-anak dalam sastra Jawa dengan jalan mengidentifikasi jenis cerita, menganalisis unsur struktur cerita , termasuk amanatnya.
Memberikan deskripsi strutur kata tambahan dalam bahasa jawa. Deskripsinya mencakup pengertian kata tambahan , penanda, bentuk, makna dan distribusi.
Dalam penelitian itu diuraikan mengenai bentuk Bahasa Bagongan, pemakaiannya sehari-hari, dan sejarah serta proses kehidupan Bahasa Bagongan.
Diceritakan mulai dari kebesaran Majapahit dibawah pemerintahan Prabu Brawijaya dengan patihnya bernama Maudara dan diakhiri sampai dengan cerita Anjasmara menyusul ke Blambangan bertemu dengan Damarwulan di tengah jalan beserta putri Boyongan.
Penelitian ini memerikan elemen-elemen pokok dan jalinannya antara yang satu dengan yang lain, yaitu berupa strategi penampilan partisipan, jenis tutupan beserta karakteristiknya, dan koneksitas jenis tuturan.
Penelitian ini mendeskripsikan seperangkat leksem verbal yang bermakna aktivitas kaki .Pendeskripsian bertumpu pada pandangan bahwa leksem verba dapat diklasifikasikan ke dalam sub medan yang lebih kecil.
Berdasarkan struktur fungsinya, kalimat majemuk dalan bahasa Jawa mencakup kalimat majemuk koordinatif yang mempunyai empat tipe dan kalimat majemuk yang subordinatif yang mempunyai empat tipe. Berdasar struktur konstituen, kalimat majemuk dalam bahasa Jawa mencakup kalimat majemuk subordinatif mempunyai lima tipe dan kalimat majemuk koordinatif mempunyai tiga tipe.
Penelitian ini memberikan gambaran yang lengkap tentang latar belakang sosio- budaya, lokasi dialek, sikap penutur terhadap dialak yang dimilikinya, fungsi dialek, variasi kata,/ucapan, dan penataannya. Unsur bahasa yang akan dipetakan meliputi kosa kata, fonologi, dan morfologi.