Buku ini membahas mengenai sistem morfemis adjektiva bahasa Jawa dan sistem morfemis adjektiva bahasa Indonesia. dalam penelitian ini dilihat kesejajaran atau persamaan dan perbedaan sistem morfemis kedua bahasa itu. Adapun aspek khusus yang diteliti dalam memberikan persamaan dan perbedaan itu adalah aspek bentuk dan makna.
Dalam penelitian itu dideskripsikan persamaan dan perbedaan sistem morfemis adjektiva bahasa Jawa dengan sistem morfemis adjektiva bahasa Indonesia yang meliputi aspek bentuk dan makna.
Isi buku tersebut mencakup antara lain tentang struktur wacana ilmiah bahasa Jawa dan paragraf dalam wacana ilmiah bahasa jawa.
Babad Demak III itu berisi, mulai cerita Raden Trenggana dinobatkan sebagai raja Demak II, cerita masa muda Jaka Tingkir sampai menjadi raja di Pajang, dan diakhiri cerita Panembahan Senopati menjadi raja di Mataram.
Penelitian ini menyangkut beberapa jumlah konjungsi subordinatif dalam bahasa Jawa khususnya yang menyatakan syarat dan seperti apa perilakunya. Perilaku yang dimaksud diantaranya mengenai keberadaannya atau letaknya, ketegarannya, sifat kehdirannya, tuntutannya terhadap fungsi klausa anak, dan maknanya.
Penelitian ini menyangkut beberapa jumlah konjungsi subordinatif dalam bahasa Jawa khususnya yang menyatakan syarat dan seperti apa perilakunya. Perilaku yang dimaksud diantaranya mengenai keberadaannya atau letaknya, ketegarannya, sifat kehdirannya, tuntutannya terhadap fungsi klausa anak, dan maknanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui pemakaian bahasa Jawa di dalam media massa cetak, terutama dari sudut topik yang diliput, struktur registernya, keunikan bentuknya, dan kemungkinan perkembangannya.