
Babad Majapahitglobalnya berisi cerita yang berawal dari putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya yang bernama Kencanawungu dilamar beberapa pria namun belum ada yang diterima. Sepeninggal ayahandanya, Kencanawungu diangkat menjadi raja wanita di Majalengka dengan gelar Ratu Mas Dyah Kencanawungu. Cerita berakhir dengan kemakmuran, keamanan dan tentramnya negara Majapahit.

Babad Majapahit globalnya berisi cerita yang berawal dari putra Raja Majapahit Prabu Brawijaya yang bernama Kencanawungu dilamar beberapa pria namun belum ada yang diterima. Sepeninggal ayahandanya, Kencanawungu diangkat menjadi raja wanita di Majalengka dengan gelar Ratu Mas Dyah Kencanawungu. Cerita berakhir dengan kemakmuran, keamanan dan tentramnya negara Majapahit.

Dalam buku Babad Mangir I itu diceritakan mulai meninggalnya Raden Pabelan sampai meninggalnya Wiranegara, Surapati.

Babad Krajan itu berisi alih aksara dari huruf Jawa ke huruf latin manuskrip Babad Krajan. Isinya menceritakan keadaan kehidupan Kraton Yogyakarta pada jaman Sri Sultan Hamengku Buwana III.

Buku Babad Demak II ini menceritakan dari cerita berdirinya Prabu Brawijaya terakhir di Majapahit sampai dengan cerita perjalanannya Jakatingkir bertapa di goa meminta untuk meminta anugerah dari Sang Pencipta.

Babad Demak III ini menceritakan dari cerita berdirinya Raden Trenggana samapi dengan cerota berdirinya Kangjeng Panembahan Senopati.

Buku terbitan yang memuat prasasti temuan di DIY, berupa alih aksara dan alih bahasa

Buku tersebut merupakan buku transliterasi atau alih aksara dari buku aslinya karya Maharaja.Buku tersebut berisi tentang sejarah (tarikh) biografi Nabi Muhammad dari sebelum sampai sesudah kenabian dan kerasulan.

Dalam buku itu berisi 8 pupuh tembang yang berisi tentang berbakti kepada Tuhan melalui rasa, cipta, jiwa, dan diri serta sopan-santun, cita-cita, pahala, dan kedudukan manusia sebagai makhluk hidup.

Buku ini berisi hasi transliterasi dari Serat Tapel adam yang berbentuk tembang macapat.