Ciri Dialek BAnumas terletak pada masalah ucapan, intonasi, dan kosa kata. Dialek Sosial di Banyumas yang utama ialah dialek rakyat jelata, dan dialek kaum cerdik.
Penelitian ini memerikan elemen-elemen pokok dan jalinannya antara yang satu dengan yang lain, yaitu berupa strategi penampilan partisipan, jenis tutupan beserta karakteristiknya, dan koneksitas jenis tuturan.
Buku ini membahas mengenai sistem pemerlengkapan dalam bahasa Jawa, khususnya pemerlengkapan berupa klausa untuk mengetahui: (1) ciri verba yang memerlukan klausa pemerlengkapan: (2) bentuk klauasa pemerlengkapan; dan (3) perbedaan pemakaian setiap penanda (konjungsi dalam klauasa pemerlengkapan.
Dibahas konstruksi tema rema dengan rema bersubjek dalam bahasa Jawa ngoko. Konstruksi tema rema tersebut berkaitan erat dengan intonasi. Pola intonasi dalam konstruksi tema rema dengan rema bersubjek dapat berubah. Perubahan tersebut menentukan perubahan pola strukturnya
Penelitian ini mendeskripsikan macam-macam pernyataan jamak dalam bahasa Jawa, yaitu dengan menggunakan kata benda yang mempunyai arti leksikal jamak dan dengan penanda jamak.
Dideskripsikan pengertian kalimat verbal, bentuk verbal yang menjadi predikat kalimat verbal, dan struktur peran kalimat verbal dalam bahasa Jawa.
Penelitian itu mendiskripsikan 1. penyerapan kosakata dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia, 2. kosakata dari bahasa Jawa yang diserap melalui penyesuaian bunyi vokal, konsonan, dan EYD ke dalam bahasa Indonesia, dan 3. penyimpangan pola penyerapan kosakata yang diserap dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia.
Buku itu berisi paparan hasil penelitian tentang verba antiaktif dan verba antipasif dalam bahasa Jawa. Hasil penelitian itu berupa ciri-ciri dan bentuk verba anti-aktif dan verba anti-pasif, struktur fungsi kalimat berpredikat anti-aktif dan anti-pasif dalam bahasa Jawa, dan jenis peran dalam kalimat anti-aktif dan anti-pasif.
Penelitian ini membahas dua aspek Yaitu : 1. pemakaian satuan lingual -na dan -ana yang berkaitan dengan penggabungan bentuk dasar prakategorial, nomina, verba, dan adjektiva pada tataran morfologi, 2. pemakaian satuan lingual -na dan -ana dalam tataran sintaksis untuk memperjelas deskripsi pembahasan masalah.