Dalam makalah itu dideskripsikan stilistika Ronggeng Dukuh Paruk yang difokuskan pada diksi, bahasa figuratif, dan citraan serta makna stilistika dalam kaitannya dengan latar sosiohistoris pengarang, kesemestaan, dan tanggapan pembaca.
Dalam makalah itu dideskripsikan leksikon aktivitas yang dilakukan indera mata manusia yang terdapat di dalam toponim di wilayah Jawa Barat.Di samping itu makalah ini juga mengemukakan relasi makna berdasarkan komponen maknanya dan hubungan toponim yang mengandung verba aktivitas mata dengan faktor sosial budaya masyarakat di Jawa Barat.
The writers found that there are several language expression oversighst among children of ddyslexia of Indonesian language speakers that are omission, addition, substitution and inversion.
Dalam makalah itu diidentifikasi dan dianalisis simbol-simbol kultural yang bersumber dari teks pantun bilingual (dwibahasa) Melayu-Makassar yang ditulis oleh seorang keturunan Cina (Ang Bang Tjiong). Simbol-simbol ysng diidentifikasi adalah simbol-simbol yang berazaskan pada trilogio Peirce, yaitu indeks, ikon, dan simbol.