Pemilihan dan loyalitas bahasa pada masyarakat tutur Jawa di Banyumas dibatasi pada salah satu rumah sosiolinguistik, yaitu rumah keluarga. Pada masyarakat perkotaan cenderung memakai bahasa campuran, baik berupa alih kode maupun campur kode dengan dominasi bahasa Jawa.
Peminjaman bahasa terjadi karena adanya kontak budaya antara pemakai bahasa satu dengan pemakai bahasa lain. Studi diakronis bahasa Jawa ditemukan bahwa 24,4% kosakata bahasa Jawa bukan asli. Selain itu, pinjaman bahasa Melayu yang masuk ke dalam bahasa Jawa, 66,6% masuk bahasa Jawa Krama dan sisanya, 33,3% masuk bahasa Jawa ngoko.
Buku itu berisi, antara lain laporan Kongres Bahasa Jawa tahun 1991, kumpulan sambutan beberapa pejabat dalam pelaksanaan pembukaan Kongres Bahasa Jawa I, panduan, kepanitiaan, jadwal kegiatan dan jadwal pesidangan, daftar makalah dan pemakalah, dan keputusan Kongres Bahasa Jawa.