Dipaparkan pembelajaran pengertian stilistika, gaya bahasa (konsep) gaya, jenis-jenis gaya bahasa, stilistika genetik, stilistika deskriptif, dan penelitian gaya bahasa, baik gaya dalam prosa maupun puisi.
Berisi penjelasan mengenai konsep nusantara-kesatuan dan kelainan; kesatuan pengucapan kesusastraan pada abad 17; nusantara dalam sastra Melayu; dan lalulintas budya, intelektualisme, dan kesatuan budaya.
Dibicarakan cerpen-cerpen karya dua pengarang negara Brunei Darussalam, yaitu Mussidi dan Pudarno Binchin yang difokuskan pada hubungan aspek dengan estetik dan pembaharuannya. Mereka mempunyai gaya penceritaan yang berbeda. Mussidi menggunakan gaya bercerita bersahaja, lucu, sinis, dan penuh dengan sindiran, sedangkan Pudarno Binchin menghasilkan cerpen-cerpen yang kompleks dan menarik.
Dibicarakan sebagian karya-karya fiksi baru (eksperimen, avant-garde) Brunei Darussalam masakini (akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 sekarang), karya-karya fiksi (cer[pen, novelet, dan novel) Mussidi (Haji Morsidi bin Haji Marsal), H. Mar (Haji Mohd. Ali bin Haji Radin), dan P. Binchin (Pudarno bin Binchin). Masing-masing karya tersebut mempunyai kategori yang berbeda, misalnya berupa kategor…
Perkembangan sastra Brunei dari awal sampai sekarang penggarapan identitas kebangsaan, sejarah suka duka dan pegangannya terhadap agama Islam tidak jarang menjadi tema atau pokok persoalan, watak dan latar belakang dalam sastra kreatif mereka. Batas persoalan yang termuat dalam karya sastra tidak hanya terbatas dalam lingkungan lokal, tetapi dapat melampaui wilayah nusantara dan antarbangsa.
Pengaruh paling besar dan berkesan dalam perjuangan kreativitas dan penulisan sastra di Singapura adalah tradisi kemelayunan. Tradisi nusantara yang mencetuskan wacana tradisi kemelayuan tersebut tidak dianggap sebagai teras budaya Melayu sebagai paksinya jika tidak bertiangkan Islam. Akar dasar tradisi keislaman itu menjadi lahan sastra yang luas, termasuk karya-karya Melayu di Singapura. Seca…
Berisi antologi puisi kemerdekaan Brunei Darussalam. Tema dan persoalan yang disampaikan oleh penyair-penyair itu mengenai tanggung jawab dalam negara yang sudah merdeka. Untuk mengisi kemerdekaan diperlukan berbagai unsur seperti agama, budaya, bahasa, pendidikan , ekonomi dan lain-lain dalam ruang lingkup falsafah negara Melayu Islam Beraja.