Buku cerita ini disajikan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Pembaca dapat menikmati cerita dan ilustrasi yang menarik di dalamnya.
Agusta masih kelas 3 SD, sifatnya serba tidak sabaran. Ketika ada hewan ribut, dia marah. Supaya jera, hewan-hewan itu disakiti. Beda dengan Nastiti dan Rustanti yang penyabar. Keduanya sering mengingatkan jika perilaku Agusta tidak baik. Sifat Agusta sedikit demi sedikit berubah, jadi lebih baik dan sabar. Dia sekarang mengerti jika hewan mempunyai naluri melebihi manu sia. Hewan diciptakan hi…
Arya diminta menghitung besek kenduri ketika ada selamatan di rumahnya. Namun, ia bingung ketika menghitung besek-besek itu. Arum, kakaknya, mengajari Arya menghitung dengan cara yang lebih mudah. Bagaimana cara yang diajarkan Arum agar Arya tidak bingung lagi?
Si Oren, sebuah plastik wadah makanan, mengalami kejadian yang tidak disangka. Badannya dilindas roda kendaraan, kehujanan sampai basah kuyup, dan bertemu dengan sampah lainnya. Lalu, banjir membuat Oren dan sampah lainnya tersebar di air. Waduh! Apa Oren akan selamat?
Eceng Gondok bosan hidup di sungai. Dia ingin melihat dunia yang luas. Eceng Gondok mencoba bertanya kepada Tawes. Siapa tahu Tawes bisa membantu. Dia mencari manusia yang katanya mengumpulkan tanaman eceng gondok seperti dirinya. Apakah usaha Eceng Gondok berhasil? Mengikuti aliran air sungai, perjalanan Eceng Gondok dimulai.