Berisi tentang penggunaan dua bahasa atau lebih yang dilakukan secara bergantian sehingga terjadi interferensi.
Buku tersebut berisi tentang penulisan kata, penggunaan huruf kapital, pungtuasi, frasa/kalimat, kata-kata baru, padanan kata asing-Indonesia, akronim, dan singkatan Indonesia.
Dalam Walisono II ini lanjutan ari Walisono I ini diceritakan mulai dari tanya jawab antara Seh Mlaya dengan Seh Maulana Magribi mengenai adanya Tuhan dan diakhiri sampai dengan Wali Sanga salat di Mekkah.
Dalam naskah Walisono I diceritakan mulai dari tanya jawab antara Seh Mlaya dengan Seh Maulana Magribi mengenai adanya Tuhan dan diakhiri sampai dengan Wali Sanga salat di Makkah.
Kamus itu adalah penyempurnaan edisi pertama yang diterbitkan tahun 2001. Dalam edisi kedua ini ditambahlan banyak kosa kata yang terlewatkan sebelumnya dan kosakata baru, istilah, kata dasar dan turunan, perubahan makna, ketaatasasan penulisan, serta nama Latin bagi tumbuh-tumbuhan dan binatang.Perbaikan juga dilakukan atas ketepatan definisi, pemutakhiran makna, dan perujukan.
Buku ini berisi keterangan-keterangan yang baku mengenai kata/istilah dalam pemakaian bahasa Jawa.
Kamus tersebut merupakan kamus ekabahasa yang disertai dengan keterangan lema. Kamus itu memuat entri bahasa Jawa, yaitu berupa undha usuking tembung, umum lan orane tembung, dasanama utama dhefinisi, sublema (tembung andhahan), dan keterangan. Setiap entri diberi label tingkat tutur, derivisi, arti kata, dan sebagian diberikan contoh penggunaannya.
Dideskripsikan beberapa hal tentang antonimi dalam bahasa Jawa, yakni tipe-tipe antonimi dalam bahasa Jawa, keeratrenggangan hubungan makna antonimi dalam bahasa Jawa, serta kaitan antara pasangan antonim dengan konteksnya.
Buku tersebut berisi tentang penulisan kata, penggunaan huruf kapital, pungtuasi, frasa/kalimat, kata-kata baru, padanan kata asing-Indonesia, akronim, dan singkatan Indonesia.