Membahas perbandingan morfem pembentuk nomina pada bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Pembahasan ini dibatasi pada kategori nomina polimorfemik yang dibentuk melalui proses pembubuhan afiks
Dilihat dari bentuknya, kata-kata kasar dalam bahasa Jawa ada dua macam, yaitu kata-kata kasar yang merupakan morfem bebas, dan kata-kata kasar yang merupakan gabungan dari dua buah morfem atau lebih. Bila ditinjau secara struktural dapat menempati empat jenis kata, yaitu: kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata tugas.
Referensi ragam keilmuan mempunyai tiga macam bentuk yaitu, penggantian (substitusi), pelesapan (elips), dan pengulangan (repetisi). Dengan begitu dapat memberikan penjelasan tentang bentuk dan jenis referensi bahasa Jawa ragam keilmuan, serta tentang relevansi jarak di antara bentuk referensinya.
Penelitian itu mengakji interferensi bahasa Arab di dalam bahasa Indonesia ragam surat kabar. Pembahasan di dalamnya pada khususnya menekankan pada aspek fonologis, tetapi juga tentang morfologisnya. Semantik dibahas tentang perubahan makna unsur serapan bahasa Arabnya.
Membahas mengenai struktur anak kalimat ganda dan induk kalimatnya, ketegaran letak anak-anak kalimat, fungsi-fungsi kalimat, pertalian makna antara anak-anak kalimat dan induk kalimatnya, dan pola-pola kalimatnya.
Penilitian ini tidak membahas pemakaian bahasa pada keseluruhan periode tersebut, tetapi hanya akan membahas pemakaian bahasa Jawa dalam karya sastra yang dimulai pada periode terakhir dari periodesasi tersebut (periode awal).
Buku tersebut membahas tentang kalimat tanya dalam bahasa Jawa.
Buku tersebut membahas ketidaktepatan penggunaan bahasa Indonesia dalam harian Kedaulatan Rakyat bulan Mei 1997 yang meliputi deskripsi ejaan, deskripsi kesalahan pemilihan kata, deskripsi kesalahan pembentukan kata, dan deskripsi kesalahan penyusunan kalimat dan paragraf yang sering terdapat di dalam Kedaulatan Rakyat serta bagaimana yang benar.
Laporan penelitian ini berisi tentang deskripsi tentang berbagai jenis konstruksi dalam bahasa Jawa. Menurut tatarannya konstruksi posesif dalam bahasa Jawa meliputi tataran kata polimorfemik, tataran frasa, dan tataran klausa.
Penelitian ini mendeteksi ciri-ciri sintaksis dan semantis konjungsi koordinatif gabung bahasa Jawa. Secara sintaksis dideteksi berbagai jenis satuan lingual yang dihubungkannya dan urutan penggabungannya. Secara semantis diungkapkan berbagai pertalian makna yang ditimbulkan oleh hubungan antarsatuan lingual secara koordinatif.