Ketika Arka akan mengambil layang-layang putus, ia tidak mengira akan mengalami kejadian yang membahayakan dirinya. Tengkuk bengkak dan baju basah kuyup adalah pengalaman yang tidak akan dilupakannya. Apa yang dilihat dan dirasakan Arka ketika tawon mengamuk? Carilah hikmah dari cerita yang menyentuh ini.
Dilihat sekilas Banu nampak biasa saja, perawakan kecil, pendek, hitam, baju juga seadanya. Banu memang dari keluarga kekurangan. Bagas, teman Banu, berwatak sombong. Memandang sesuatu hanya yang nampak dari luar. Ketika Bu Asti membagi Bagas sekelompok dengan Banu, Bagas tidak terima. Dia mengolok-olok Banu dengan ucapan yang tidak baik. Banu tidak marah. Banu yang diremehkan ternyata punya pr…
Kertas dan koran bekas hanya dianggap sebagai sampah. Dibuang sembaranganmenyebabkan lingkungan kotor. Namun, sesungguhnya sampah tersebut bisamenjadi karya seni yang berharga. Sekarang kertas dan koran bekas tersebutbisa digunakan untuk membuat topeng. Topeng beraneka rupa. Topeng tersebutbisa untuk pajangan, juga bisa diperjualbelikan. Itu yang dilakukan oleh Satriya.Ingin mencoba? Bacalah da…
Nares sangat gembira. Memancingnya berhasil, kalinya bersih. Nares mengerti perlunya menjaga kebersihan kali.
Ginah menginginkan tempe benguk buatan Mbah Suran. Mbah Suran mau membuatkan. Tetapi, Ginah harus mengambil kacang kara benguk di sawah. Tumbuhan itu ada di sawah surjan. Seperti apa tumbuhan itu? Apa Ginah bisa menemukan kara benguk untuk dibuat tempe?
Wira adalah anak Pak Rejo, yang bekerja sebagai tukang satang di Kali Progo. Tukang satang adalah sebutan bagi pengayuh rakit. Wira sudah pandai mengayuh perahu membantu ayahnya. Ketika tidak sedang membantu, dia mencari ikan di pinggir sungai. Teman-temannya senang mengikuti. Ketika sedang mencari ikan, ada anak monyet tercebur sungai. Teman-teman Wira tak berani menolong karena tak bisa beren…