Terdapat delapan tema yang dikupas dalam buku ini, yakni kepemimpinan Sultan HB X, suksesi dan keraton, keistimewaan Yogyakarta dan pemerintahan Provinsi DIY, serta relasi keindonesiaan global dan pluralisme. Ada pula tema tradisi budaya dan lingkungan hidup, peran Sultan HB X dalam Reformasi 1998, ekonomi kreatif DIY, serta perempuan dan keadilan gender.
Tita ingin menjolok sawo. Tita minta tolong kepada bapaknya. Tita ingin berbagi. Ternyata biji buah sawo juga bisa digunakan untuk mainan. Disebut apakah mainan tersebut? Penasaran? Ayo, baca buku ini sampai selesai!
Berkali-kali, Jujuk yang berbadan gemuk jatuh dari egrang. Setiap kali ia jatuh, Opin dan Amel menertawainya. Jujuk kesal. Opin dan Amel meminta maaf. Jujuk dibujuk agar mau berlatih lagi. Kira-kira Jujuk bisa tidak, ya, menggunakan egrang dan ikut balapan?
Buku ini menceritakan Hari ahad atau hari minggu nanang disuruh ibunya pergi ke pasar untuk belanja bahan bolu pisang dan setelah belanja bahan nanang membeli dawet. sebelah penjual dawt ada penjual tempe namanya Pak Kamto kebetulan tetangga belakang rumah nanang , Pak Kamto memberi nanang tempe karena tempe masih berujud kedelai Pak Kamto pesan supaya sampe rumah dijereng. Setelah sampe rumah …
Menceritakan tentang andi kecil sebagai pemain ebeg yang juga bermain kendang.