Pembangunan berwawasan lingkungan sebenarnya sudah lama digembar-gemborkan tetapi kenyataannya berbeda. Pelestarian lingkungan, ibarat penyakit sudah menjalar dan sulit disembuhkan. Maka dari itu, diperlukan kesungguhan yang luar biasa untuk mencapai agar semua terlaksana, yaitu perlu memberikan pengetahuan kepada generasi muda yang nantinya akan menghadapi kenyataan. Mumpuni, gadis kecil ya…
Wah! Aji diajak Mbah Karto membuat keris. Ternyata bagian-bagian keris itu ada banyak, lho. Apa saja bagian-bagian keris itu? Ayo, ikuti pengalaman Aji belajar tentang keris bersama Mbah Karto!
Kisno, siswa kelas dua SD yang berusia delapan tahun. Ibunya sudah meninggal saat dia masih bayi. Kisno diasuh simbah yang bekerja mencari barang rongsok. Simbah mencari rongsokan sampai keluar masuk desa. Karena Kisno anak yang jorok dan tidak menjaga kebersihan, suatu malam kakinya digigit ular sampai masuk rumah sakit. Bagaimana nasib Kisno selanjutnya?
Kepel adalah tanaman langka di Yogyakarta. Rayyan dan Nara heran melihat buah kepel. Mereka membantu Kakung dan Uti memetik kepel. Apakah Rayyan dan Nara mau mencicipi kepel? Apakah nasihat dari cerita ini?
Tono dan Tini bermain bersama dengan gembira. Keduanya bermain balok. Balok Tini ditumpuk tinggi seperti menara. Balok Tono berbaris memanjang seperti kereta. Tini senang memandang menaranya. Namun, Tono kecewa, merasa kurang panjang keretanya. Tono lalu meminta balok milik Tini, tetapi tidak diberi. Kira-kira bagaimana perasaan Tono? Apa yang akan dilakukannya?
Anak-anak sedang belajar pelajaran Bahasa Jawa di kelas. Namun, pelajaran terganggu karena anak-anak mencium bau tidak sedap. Bau apa itu? Ada apa di laci Bayu?
Salsa, Yona, dan Okta pergi ke rumah Satria . Setelah mereka tiba di rumah Satria kemudian bermusyawarah mengenai tugas sekolah, mereka menyusun kebutuhan kebutuhan untuk membuat wayang sampah plastik.
Buku ini disajikan dalam dua bahasa (Jawa dan Indonesia) dan dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.
Buku ini disajikan dalam dua bahasa (Jawa dan Indonesia) dan dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik.
Buku ini menceritakan arti sebuah canting. Canting adalah alat untuk membatik tapi ternyata semua bisa dilihat dari bagian canting yang terdiri dari Gagang mewujudkan landasan iman kepda Tuhan, Nyamplung menunjukkan kebesaran hati, sedangkan Paruh menunjukan kehati-hatian.. dari canting ini bisa belajar bahwa manusia di dunia ini harus mempunyai landasan iman, sabar, dan kehati-hatian.