Utama siswa kelas V SD yang sudah yatim piatu. Dia dirawat Mbah Hadi, kakeknya yang berusia 94 tahun. Sudah tiga hari Utama telat masuk sekolah. Bu Padmi, gurunya, bertanya. Ternyata Mbah Hadi sakit. Darah tingginya kambuh. Dia diobati rebusan daun pandan wangi. Sebelum berangkat sekolah, Utama harus menyiapkan makanan dan minuman simbah. Jadi, setiap pagi Utama harus berangkat ke pasar. Dia an…
Lik Darma, salah satu putra Mbah Pawira, adalah seorang yang bekerja menderes nira tiap hari pada pagi dan sore. Tung, kluntung, kluntung, kluntung …. Suara yang berasal dari atas itu terdengar semakin jelas. Setelah dicari, suara itu berasal dari bumbung yang tergantung di pinggang Lik Darma. Bumbung itu dibawa turun dari pucuk manggar setelah terisi nira. Setelah diunduh, bumbung berisi nir…
Dodik anak yang pandai dan senang menolong. Ia melihat bapaknya yang sudah tuakesusahan merontokan padi hasil panennya. Dodik kemudian berpikir bagaimana caramembantu meringankan pekerjaan bapaknya.Ketika duduk di gubuk sawah bersama Anto, Dodik melihat burung yang sedang makanpadi. Burung itu menggunakan paruhnya untuk memisahkan isi padi dan kulitnya secaragampang dan cepat. Kemudian Dodik ti…
Wah! Aji diajak Mbah Karto membuat keris. Ternyata bagian-bagian keris itu ada banyak, lho. Apa saja bagian-bagian keris itu? Ayo, ikuti pengalaman Aji belajar tentang keris bersama Mbah Karto!
Ratih, Pak Parto, dan Bu Sayem tinggal di rumah sederhana. Ratih mempunyai ide untuk memanfaatkan kebun belakang rumah sebagai tempat menanam pohon pepaya. Bapaknya pun setuju. Dengan penuh rasa kasih sayang, keluarga Pak Parto merawat pohon pepaya. Empat pohon pepaya di kebun belakang berbunga. Puji syukur kepada Tuhan, bunga pepaya sudah menjadi buah pepaya. Ratih menghitung pepaya yang bisa …
Wira adalah anak Pak Rejo, yang bekerja sebagai tukang satang di Kali Progo. Tukang satang adalah sebutan bagi pengayuh rakit. Wira sudah pandai mengayuh perahu membantu ayahnya. Ketika tidak sedang membantu, dia mencari ikan di pinggir sungai. Teman-temannya senang mengikuti. Ketika sedang mencari ikan, ada anak monyet tercebur sungai. Teman-teman Wira tak berani menolong karena tak bisa beren…
Ranu sedang berlibur di rumah Kakeknya di Bantul, Yogyakarta. Ketika berjalan-jalan di desa,dia mendengar suara musik. Thèk, thok, thèk, thok, glung! Ranu mencari sumber suara itu. Ternyata banyak anak sedang bermain gejog lesung. Gejog lesung termasuk salah satu seni musik khas Yogyakarta. Anak-anak bergantian memukul lesung. Saat Ranu akan bermain lagi, alu yang tadi dipakai sudah hilang. D…
Terdapat delapan tema yang dikupas dalam buku ini, yakni kepemimpinan Sultan HB X, suksesi dan keraton, keistimewaan Yogyakarta dan pemerintahan Provinsi DIY, serta relasi keindonesiaan global dan pluralisme. Ada pula tema tradisi budaya dan lingkungan hidup, peran Sultan HB X dalam Reformasi 1998, ekonomi kreatif DIY, serta perempuan dan keadilan gender.
Setelah pulang sekolah, Sekar dan teman-temannya bermain bersama di halaman rumah. Sekar dan teman-temannya senang sekali bermain disana. Hari ini Sekar akan bermain permainan engklek. Engklek adalah salah satu permainan tradisional di tanah Jawa. Sekar dan teman-temannya kemudian mencari gaco untuk bermain. Ketika sedang bermain, ada anak yang terjatuh. Aduh, bagaimana ya jalannya permainan se…
Hidup hemat harus diajarkan pada anak sejak dini. Ibu mengajari Wulan untuk hidup hemat. Jika hemat, hidup kita akan lebih baik. Jangan mentang-mentang punya uang, kita belanja berlebihan. Boros itu akan merugikan diri kita sendiri. Menjalani hidup hemat akan memberi keutamaan dalam hidup kita.