Anung terbiasa membawa wadah untuk tempat jajanan. Ketika sedang jajan di warung Bude Mar, dia bertemu Danaka. Teman sekolahnya itu menertawakan dan mengolok-olok. Kata Danaka, membawa wadah itu sudah kuno. Anung malu, lalu berkata pada ibunya jika lain kali tidak mau membawa wadah. Apakah Anung sungguh tidak mau membawa wadah lagi?
Kertas dan koran bekas hanya dianggap sebagai sampah. Dibuang sembaranganmenyebabkan lingkungan kotor. Namun, sesungguhnya sampah tersebut bisamenjadi karya seni yang berharga. Sekarang kertas dan koran bekas tersebutbisa digunakan untuk membuat topeng. Topeng beraneka rupa. Topeng tersebutbisa untuk pajangan, juga bisa diperjualbelikan. Itu yang dilakukan oleh Satriya.Ingin mencoba? Bacalah da…
Keluarga Arsen sarapan. Huh-hah, huh-hah! Arsen kepedasan. Arsen memang senang makan memakai sambal. Namun, hari-hari selanjutnya Ibu tidak menyambal. Kata Bapak, harga cabai sedang mahal. Ketika makan Arsen tidak menambah seperti biasanya. Bagaimana cara Arsen supaya bisa terus makan memakai sambal? Yuk, baca buku ini supaya bisa mengerti cerita selanjutnya!
Pohon Kepel di Kebun Raja terkenal sampai ke mancanegara. Banyak raja dari kerajaan lain ingin mengetahui dan melihat Pohon Kepel. Pohon Kepel menjadi ciri khas tanaman di Kerajaan Ayogya. Seperti apa wujud Pohon Kepel itu sehingga sang Prabu Kartawijaya dan Putri Sekar Wangi sangat menyayanginya? Ayo, kita baca cerita ini!
Wah! Aji diajak Mbah Karto membuat keris. Ternyata bagian-bagian keris itu ada banyak, lho. Apa saja bagian-bagian keris itu? Ayo, ikuti pengalaman Aji belajar tentang keris bersama Mbah Karto!
Ayu malas membuang plastik di tempat sampah. Plastik itu dibuang di parit. Malamnya, sampah-sampah di parit menyatu menjadi raksasa. Wujudnya menakutkan. Raksasa tadi mendatangi Ayu. Dia marah karena parit itu bukan rumahnya. Air parit disedot sehingga surut. Ikan-ikan tidak bisa berenang. Ayu tidak tega melihat ikan-ikan tadi. Dengan tenang, Ayu berkata pada raksasa supaya mengembalikan air ta…
Menjaga kelestarikan alam, satwa di hutan Tompak dan Jatimulyo Girimulyo, Kulon Progo. Kiranya kalimat tersebut yang akan dipatuhi dan dilaksanakan Wanda ke depannya. Wanda sudah jera sejadi-jadinya mengganggu satwa dari Perbukitan Menoreh. Semenjak peristiwa itu, satwa di Perbukitan Menoreh bisa hidup dengan damai dan lestari. Waduh…, kira-kira ada peristiwa apa ya? Satwa Perbukitan Menoreh …
Setiap hari Senin, Ajeng malas berangkat sekolah. Dia malas karena ada ekstrakurikuler wajib kerawitan. Ajeng merasa masih bingung cara menabuh gamelan. Ajeng tetap ingin ikut ekstrakurikuler karawitan atau malah mutung? Ingin tahu ceritanya? Bacalah buku ini!
Setiap selapan sekali pada Sabtu Legi, Mbah Putri membuat bancakan. Bancaan dibuat untuk memperingati weton Adi dan Santi. Adi dan Santi selalu membagikan bancakan kepada teman-temannya. Saat teman-teman berjalan pulang, tidak sengaja sepeda Yudi menyerempet Wulan. Bancakan Wulan tumpah. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Memayu anak piatu. Ia tinggal di Desa Truntum di selatan Pasar Prawirotama. Memayu diasuh Mbah Temu yang pekerjaannya buruh géndong barang belanja di pasar. Di Yogyakarta pekerjaan tersebut dinamai burun géndong. Walaupun kakinya pincang, Memayu tidak merasa kurang. Memayu bersyukur dan merasa beruntung masih bisa berjalan. Hanya satu yang membuat hatinya kesal, Santo, yang suka menjahilinya.…